10 Januari 2012

AGRIBISNIS KOMODITAS SALAK

AGRIBISNIS KOMODITAS SALAK

A. SIFAT DAN CIRI-CIRI TANAMAN SALAK

Tanaman salak, Salacca Edulis Reinw, termasuk kelompok tanaman palmae yang tumbuh berumpun, umumnya berkelompok. Tanaman salak merupakan tanaman berumah dua, yaitu dalam satu pohon hanya dijumpai satu jenis bunga yaitu bunga jantan atau bunga betina saja. Pada umumnya tanaman salak proses penyerbukannya dibantu oleh manusia.
Secara umum tanaman salak mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Akar
Tanaman salak berakar serabut yang menjalar mendatar di bawah permukaan tanah.
2. Batang
Tanaman salak muda batangnya hampir tidak kelihatan, karena tertutup pelepah-pelepah daun yang sangat rapat. Pada tanaman yang sudah tua, batangnya akan kelihatan menjulur ke atas atau ke samping setinggi 1m.
3. Pelepah
Pelepah daun tersusun roset dan berduri-duri.
4. Daun
Daun salak terdiri dari tulang daun, lidah daun, anak daun dan ujung daun.
5. Bunga
Bunga salak terdiri dari bunga jantan dan bunga betina yang dihasilkan dari pohon yang berbeda. Bunga jantan selamanya tidak akan berbuah dan selamanya hanya menghasilkan serbuk sari. Bunga betina yang dapat menghasilkan buah setelah mendapatkan penyerbukan dari bunga salak jantan. Penyerbukannya dapat terjadi secara sendiri, dengan bantuan serangga, angin maupun manusia.
6. Buah
Buah salak tersusun dalam tandan, terletak di atas punggung pelepah daun atau di ketiak pelepah daun.
7. Biji
Biji salak berkeping satu. Lembaga biji terletak di bagian dasar biji dan khalasanya di bagian ujung. Biji salak dapat langsung berkecambah jika diletakkan di tempat yang gelap dan lembab.



B. SYARAT TUMBUH TANAMAN SALAK

Tanaman salak dapat ditanam di daerah dataran rendah mulai dari tanah ngarai, daerah pesisir dan tepi pantai sampai dataran tinggi di lereng-lereng bukit atau pegunungan sampai pada ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Tanaman salak menghendaki tanah yang gembur, subur dan banyak mengandung humus. Tanaman salak juga tumbuh baik pada tanah berlempung dan banyak mengandung pasir. Tanaman salak memerlukan air yang cukup, tetapi tidak tahan dengan genangan air yang tergenang dalam waktu lama. Daerah penanaman salak hendaknya mendapatkan sinar yang cukup, walaupun tidak menghendaki sinar matahari langsung. Penyinaran yang dibutuhkan salak berkisar antara 40–80 persen.
Syarat lain untuk penanaman salak adalah pohon pelindung. Pohon pelindung mutlak diperlukan untuk menciptakan penyinaran berkisar 40-80 persen. Selain itu juga berperan dalam menjaga kelembaban kebun dan melindungi tanaman dari terpaan angin.


C. JENIS – JENIS TANAMAN SALAK

Tanaman salak merupakan tanaman asli Indonesia dan tersebar di beberapa daerah dengan nama sebutan yang berbeda-beda menurut bahasa daerah di mana salak itu tumbuh. Selain itu juga mengambil nama daerah asal salak atau nama tempat dimana salak itu tumbuh. Secara umum di Indonesia ada tiga jenis salak dalam kelompok Sallaca Edulis. Pembagian ini di dasarkan pada bentuk tanaman, bentuk buah dan rasanya. Ketiga jenis salak ini adalah Salak Padang Sidempuan, Salak Bali dan Salak Madura. Sedangkan yang dikategorikan sebagai salak unggul yaitu hasil persilangan dari ketiga salak tersebut dinamakan Salak Persilangan. Dari hasil persilangan ini terbentuk beberapa varietas baru seperti Salak Pondoh Hitam, Salak Hitam Merah,Salak Kuning, Salak Merah, Salak Merah Kuning, Salak Sari, Salak Dodi dan Salak Damang.


D. PEMBIBITAN TANAMAN SALAK

Pembibitan merupakan tahap awal dalam melakukan pengembangan tanaman. Bibit yang ditanam akan sangat mempengaruhi keadaan pertumbuhan tanaman dan produksi serta mutu buah yang akan dipanen. Tanaman salak dapat dikembangkan melalui dua cara, yaitu menggunakan biji dan tunas akar atau anakan.
1. Pembibitan Melalui Biji
Kelemahan :
 Sulit menentukan jumlah pohon salak betina maupun salak jantan yang ditanam.
 Mutu buah yang dipanen nantinya belum tentu sama dengan mutu buah pohon induknya, bisa lebih baik, bisa juga lebih buruk.
Kelebihan :
 Lebih mudah dan murah
 Cara penanaman ke lapangan dapat ditugal langsung
Jika ingin melakukan persemaian untuk mendapatkan bibit dengan pertumbuhan yang seragam, yang perlu diperhatikan adalah persiapan tempat persemaian, pemilihan biji, perkecambahan biji dan pengantongan bibit.
2. Pembibitan Melalui Tunas Akar
Kelemahan :
 Membutuhkan waktu lama, penyesuaian dengan lingkungannya lambat dan persentase keberhasilannya kecil.
Kelebihan :
 Bibit yang didapat sudah dapat ditentukan jenis jantan dan betinanya.
 Mutu bibit dan tunas akar ini ditentukan oleh pohon induknya.
Tunas akar yang ada pada pohon induk tidak dapat dipindahkan langsung ke kebun, tetapi harus dilakukan pencangkokan tunas akar. Pencangkokan ini memerlukan waktu sekitar 3-6 bulan.

E. PENANAMAN TANAMAN SALAK

Pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam melakukan penanaman salak adalah

DOWNLOAD SELENGKAPNYA FILE TYPE DOC DISINI